Fisipol UGM 0 Comments

Agar Inklusi Perempuan di Pembangunan Tak Jadi Jargon Basi

Peneliti UGM menemukan tiga rintangan inklusi yang membuat perempuan kerap ditinggalkan dalam program-program pembangunan. Adakah jalan keluar?

Tak ada seorang pun yang tertinggal—demikian idealnya ketika prinsip inklusi dipakai dalam program pembangunan. Realitasnya, Ibu N di Makassar justru semakin jauh dan terpinggirkan. Meski sehari-hari menyiapkan kebutuhan melaut dan mengelola hasil tangkapan suami, ia tidak diakui sebagai nelayan. Ia juga dianggap tak berhak mendapatkan Kartu Tanda Nelayan. Karenanya, N tidak dapat mengakses program pemberdayaan dan pinjaman dana untuk nelayan. 

Sebelas dua belas dengan Ibu N, Ibu B yang sempat menjadi komandan satuan tentara dalam Gerakan Aceh Merdeka, tidak masuk dalam daftar penerima bantuan pasca-Perjanjian Helsinki. Ia pun sempat tidak masuk dalam daftar keluarga penerima bantuan lain, mengingat tidak lagi bersuami dan memiliki ayah. Ketika akhirnya menerima bantuan, bentuknya adalah kain baju. Padahal yang utama dibutuhkannya adalah penanganan trauma kekerasan seksual dan modal usaha…   

Read More

Leave a Comment