Fisipol UGM 0 Comments

Cancel Culture, Bola Api Liar Kebebasan Bersuara Di Era Virtual

Memantau lini masa Twitter sambil menyeruput es kopi di siang bolong memanglah nikmat. Apalagi ditemani alunan musik dari musisi yang anda idolakan sejak lama. Namun, pernahkah anda merasakan situasi itu seketika berubah dalam hitungan menit, ketika berhembus kabar bahwa musisi yang anda idamkan itu terkena cancel oleh warganet? Ratusan opini kontra bertubi-tubi memenuhi lini masa yang anda ikuti. Hal ini membuat anda bingung, dan bahkan terkonstruksi untuk ikut memboikot idola anda meski belum ada klarifiksasi yang jelas. Jika anda pernah berada di posisi ini, maka anda sudah menjadi bagian dari wacana cancel culture atau budaya pengenyahansituasi di mana anda menarik rasa simpati dan empati dari seseorang atas tindakan yang disematkan kepadanya, hingga tidak jarang berujung pengucilan.

Read More

Leave a Comment